HARI SUMPAH PEMUDA
SUMPAH PEMUDA
Dan pada hari ini, bangsa ini memasuki sebuah tanggal yang memiliki makna mendalam bagi bangsa
ini. Tanggal 28 Oktober merupakan tonggak bersejarah bagi sebuah perjuangan.Pada tanggal tersebut sekian puluh
tahun yang lalu segenap komponen bangsa, para pemuda dan pemudi menyatakan
sebuah sumpah suci bersejarah Sumpah Pemuda, menjadi pancang bagi gerakan besar
untuk merebut kemerdekaan.
Sumpah Pemuda adalah salah satu tonggak sejarah yang penting
bagi bangsa Indonesia.Seperti kita telah ketahui, ada tiga butir penting Sumpah
Pemuda, yaitu bertanah air satu, berbangsa satu, dan berbahasa satu. Tiga hal
ini merupakan faktor penting bagi negara kita.Bagaimana semangat pemuda dulu ?
Bagaimana pula kenyataan pemuda pada masa kini?
Sesuai
namanya,Sumpah Pemuda
dirumuskan oleh para pemuda. Mereka
kemudian menjadikannya sebagai dasar untuk membangkitkan rasa nasionalisme.Para
pemuda tidak lagi berjuang sendiri, melainkan bersama-sama. Perlu kita ketahui, Sumpah
Pemuda tidak lahir begitu saja. Banyak hal yang melandasi para pemuda bertekad
untuk bersatu. Mereka berpikir tidak akan bisa membuat Indonesia merdeka jika
berjuang di kelompok sendiri.
Kegagalan
dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia membuat mereka sadar bahwa rasa
nasionalisme harus dipadukan. Karena itu, diadakanlah Kongres Pemuda I dan II.
Mereka menjadi satu, menjadi “Pemuda Indonesia”.
Semangat persatuan para pemuda dulu harus diikuti pemuda masa kini. Yaitu, dengan mengisi kemerdekaan.Meskipun saya masih duduk di bangku MTs, saya tetaplah pemuda bangsa dan generasi penerus cita-cita para pemuda dulu.
Semangat persatuan para pemuda dulu harus diikuti pemuda masa kini. Yaitu, dengan mengisi kemerdekaan.Meskipun saya masih duduk di bangku MTs, saya tetaplah pemuda bangsa dan generasi penerus cita-cita para pemuda dulu.
Akan
tetapi, terkadang kita dibuat sedih dengan kenyataan para pemuda Indonesia saat
ini. Semangat mengisi kemerdekaan mereka sangat kecil, kadang malah merusak.
Hanya karena sedikit salah paham, para pemuda sekarang bisa tawuran. Tawuran
antarpemuda tidak mengenal lokasi dan tingkat kedewasaan. Pemuda desa yang satu
rusuh dengan pemuda kampung yang lain.
Ada juga
tawuran antar sekolah dan antaruniversitas. Mereka menghancurkan semangat
Sumpah Pemuda.Masalah beberapa pemuda masa kini, bukan hanya emosi yang tak
terkendali. Mereka juga bermental egois dan asyik dengan diri sendiri tanpa
peduli dengan lingkungan. Mereka menjerumuskan diri ke dalam narkoba,
hura-hura, dan pesta-pora.Menurut saya, pemuda zaman sekarang terlalu terlena
dengan kemudahankemudahan yang ada.Akibatnya,mereka terjerumus ke hal-hal yang negatif. Sebaiknya, mereka memakai kemudahan untuk
meningkatkan kualitas diri-sendiri.
Untungnya, tidak semua pemuda zaman sekarang seperti
mereka,yang meng- hancurkan diri dan bangsanya. Masih banyak generasi penerus
bangsa yang masih peduli dengan lingkungan dan menjunjung tinggi semangat
Sumpah Pemuda.Ada banyak pemuda Indonesia masa kini yang berprestasi di bidang
pendidikan, olahraga, teknologi, perdamaian, dan lain-lain. Contohnya,
Maria Kristin yang mengharumkan nama bangsa lewat olahraga bulu tangkis. Jadi, kenyataan pemuda saat ini adalah
ada yang melupakan semangat Sumpah Pemuda.Ada pula yang tetap memegang teguh yang
tetap setia kita dukung dan men-contohnya. Sementara
yang lupa, kita ingatkan agar kembali ke semangat para pemuda dulu.
Sumpah
Pemuda menjadi sebuah roh dan keinsyafan bakti suci yang melandasi berdirinya
sebuah negara bernama Indonesia. Kepelbagaian dan keberagaman latarbelakang
yang mengikatkan diri dalam satu ikatan suci, membentuk sebuah kekuatan yang
maha dahsyat mengaliri segenap jiwa anak bangsa pada masa itu. Bentuk tindak
lanjut dari sikap pantang menyerah meraih cita-cita.Berbahasa satu, berbangsa
satu, bertanah air
satu bukanlah sekedar kata yang remeh, melainkan terkandung makna totalitas
aminnya sebuah perlawanan demi kedaulatan dan martabat.
Memiliki
konsekuensi logis kerelaan dalam berkorban guna mencapai cita-cita bersama
yaitu terbebas dari penjajahan. Penjajahan pada konteks masa itu adalah
penjajahan dari bangsa asing yang menduduki dan mengekang peri kehidupan.Roh Sumpah Pemuda telah diletakkan
untuk melandasi, kemerdekaan dari penjajah asing telah direbut, bangsa telah
berdiri, kompas perjalanan cita-cita bangsa telah disiapkan para pendiri
negara, pandangan hidup telah disertakan, sekarang apakah semua itu telah
dimaknai sesuai adanya?
Cita-cita bangsa yang terkandung di dalam pembukaan UUD
1945 bermuara pada kesejahteraan dan kemakmuran rakyat serta segenap tumpah
darah, muara harapan yang dijiwai ikrar Sumpah Pemuda. Kompas
yang harus dijadikan panduan dalam mengelola bangsa dan negara ini, siapapun
yang memimpin. Negara harus menjadi motivator dan penggerak segenap lapisan
tanpa meninggalkan kewajiban dan tanggung jawab yang harus dipikul sesuai
amanat pembukaan UUD 1945 tersebut.
Pada konteks realitas masa kini, timbul sebuah pertanyaan
”Masihkah Roh Sumpah Pemuda Mengaliri Segenap Komponen Bangsa atau Masih Adakah
Roh Sumpah Pemuda Itu Kini?”Realitas saat ini menunjukkan adanya
sebuah keprihatinan mendalam, tumbuh suburnya pengkhianatan terhadap cita-cita
bangsa yang terkandung dalam Sumpah Pemuda, Pembukaan UUD 1945 dan Pancasila
sebagai Way of Life.
Kekuasaan
yang dimiliki bukan untuk mensejahterakan dan memakmurkan segenap rakyat
melainkan penindasan-penindasan secara terselubung. Uang telah menjadi berhala
yang paling berharga, melalui uang dan kekuasaan melakukan perampasan harapan
dan peri kehidupan rakyat. lalu peran wakil rakyat ada dimana. Sekelompok
badut-badut politik bermain-main dengan intriknya, seperti itik-itik yang
tergelitik. Rakyat yang semestinya subyek bagi para penguasa telah dijadikan
sekedar obyek bagi kepentingan-kepentingan sesaat.
Pemaksaan kehendak penyeragaman dari keberagaman yang
membentuk negri ini, korupsi dimana-mana secara sukaria, pelecehan hak-hak
pelayanan publik, penistaan terhadap kebebasan beragama dan menyembah TUHAN
menurut keyakinan yang dianut masing-masing adalah beberapa contoh buah dari
para pengkhianat-pengkhianat bangsa yang semakin tumbuh subur bagai jamur di
musim penghujan.
Pertanyaan
yang muncul kemudian ”Apa dan dimana peran negara?” Negara harus tegas, negara
harus berani, negara jangan mau didikte kelompok dan kepentingan sesaat, negara
harus memposisikan diri sebagai negara yang melandaskan diri pada Roh Sumpah
Pemuda, Pembukaan dan UUD 1945 serta Pancasila.
Beberapa waktu yang lalu bangsa ini telah melewati sebuah
periode Suksesi Kepemimpinan yang berjalan dengan damai, meski masih terdapat
banyak kekurangan, patut diapresiasi secara bersama sebagai bangsa yang
beradab. Suksesi telah memunculkan wajah-wajah baru untuk memimpin, semoga para
wajah baru tersebut insyaf bahwa seorang Pemimpin itu Pelayan bagi rakyatnya. Sudah
seharusnya Roh Sumpah Pemuda, Cita-cita luhur bangsa dalam Pembukaan UUD 1945
dan Pancasila sebagai Way of Life bangsa melekat kuat disetiap nafas jiwa para
pemimpin tersebut.
Memposisikan dirinya sebagai bagian dari rakyat yang
dipercaya negara untuk mensejahterakan dan memakmurkan rakyat, melindungi
rakyat dan menempatkan rakyat sebagai subyek yang dilayani adalah tindakan
bijak.
Semoga Roh Sumpah Pemuda itu tidak pergi dari bumi
pertiwi tercinta ini, haruskah ada Sumpah Pemuda jilid kedua? Selamat
merenungkan makna Sumpah Pemuda, selamat Hari Sumpah Pemuda… bangkitlah segenap
pemuda, maknai bumi pertiwi tercinta...
0 komentar:
Posting Komentar